Sejarah dan Asal usul Sembalun - BAGIAN 3

SEMUA TENTANG SEMBALUN : Benda – benda pusaka sebagai bukti kelahiran dan peradaban masyaraka sembalun

1. Kitab


Kitab ini terdiri dari Al-Quran terbuat dari kulit onta,kitab Tuhpah, Kitab/Lontar Jatiswara , kitab-kitab tersebut berisikan patuah – patuah dan bimbingan hidup , sebagai pedoman dan pelaksanaan kegiatan – kegiatan masyarakat adat yang aa di sembalun .

2. Keris

Sebagaimana lazimnya benda pusaka yang lainya , keris meupakan salah satu peninggalan sejarah sangat penting artinya dalam peruses berdirinya sembalun .adapun salah satu keris ang cukup terkenal yang pada zaman dahulu sering di paki dalam peperagan – peperangan dan terbukti sampai saat ini masih memiliki kekuatan gaib yaitu SADU, keberadaan keris ini oleh orang sembalun di saduk di yakini di percaya mempunyai kekuatan yang luar biasa .

Itulah sebabnya keris ini I beri nama SADU siapa saja yang memakai dan memegag keris ini memiiki semangat pantan menyerah , karna rasa percaya dirina begitu besar . kata Sau barasal dari kata turunan “ Asyhadu “ dalam kalimat tauhid Asyhadu alla illaha illallah “ ( aku bersaksi tiada tuhan selan Allah ) keris ini di buat,bertuah, dan di berinama setelah mereka menerima agama islam. Pada saat terjadinya peranag di peraya yakni peperangan antara kerajaan Pejanggik melawan Raja Anak Agung ,Gde Agung ( tepatnya Raja Karang Asem cakranegara ) yang bermaksud menjajah gumi Lombok.

Salah seorang tokoh sembalun yang bernama TITIQ DALIK mengamuk di medan laga .karna peperangan sudah selaseai maka Titiq Dalik dan rekanya kembali kesembalun ketika kembali kesembalun SADU tidak dapat di lepaskan dari genggaman tangan Titiq Dalik, karna berselaputan dengan darah yag sudah beku, selama berbualan – bulan lamanya di siram pakai air hangat baru bisa terbuka tangannya dari gagang keris “ SADU” .

Kejadian lain yang menjolok ketika keris ini di bawa untuk mengejar pencuri atu penjahat gagangnya harus di ikat engan warangnya , jika musuh yang di kejar sudah dekat maka dia akan keluar sendiri dari warangnya sampai sekarang.

Di sampaing keris ini ada juga keris yang lain yang sampai saat ini masih di yakini bertuah dan dapat menyembuhkan siapa saja dari gigitan kalajengkin dan semua jenis yang berbisa lainya sepertu ular , tabuan dll. Dan masih banyak lagi keris-keris yan mempunayi kelebihan lainya .

3. Jungkat / tongkat .

Terkait dengan keberadan kitab – kitab yang di atas, maka keberadan tongkat ini pun mempunyai nilai – nilai mistis yang sangat dahsyat.


4. Bedil

Di yakini bahwa benda ii di terima dari orang yang tidak di kenala dan bukan buatan manusia melainkan mahluk gaib. Bedil ini ada tujuh buah, enam buah berpasangan dengan keris sedang ka satu buah tidak berpasangan an di beri nama TERUNA TUKAQ ang artinya pemuda lajang. Bedil – edil ii apa bila kita peratika dengan kasat mata , maka ia trgolong aneh karna lebih besar peluru dari pada lubang bedil, bedil ini di gnakan engan cara ag sangat aneh pula. A. Untuk badan bedilnya ( Senjata ) dibuatkan pangul kayu api, sehinga setelah terjadina ledakan maka dengan sendirinya kayu – kayu inila yag berterbangan mencarai musuh yang atang menyerang. B. Untuk pelurunya disediakan bak penampun dan stiap pelurunya yang pulang dari peperangan tentunya dengan berlumuran daah dan akan kembali menceburkan dirinya kedalam bak yang sudah di sediakan . bedil ini setiap 4 tahun selau di mandikan ( Usuk ) menggunakan air jeruk dan di gosok degan besi kuningan atau kepeng tepong /uang bolong


5. Sabuk

Potongan rotan yang di jadikan sabuk ( rotan yang buku/ ruasnya berhadapan ) untuk kekebalan tubuh.


6. Perisai

Perisai ini di pergunakan dalam upacara loh makam, suatu upacara tradisional yang berkaitan dengan ngayu –ayu .


7. Gong

Gong ini juga di akini mempunya kekuatan gaib yang bisa melawan iblis yang jahat (yang suka menyembunyikan / menghilangkan orang) apa bla ada warga masyarakat sembalun yang ilang atau di sembnikan jin. Apa bila gong ini di bawa dan dpukul di sekitar empat kejadian maka beberapa saat kemudian orang yang ilag iu akan muncul seketika.kebradaan gon ini di akii oleh orang sembalun diterima sejak awal berdirinya desa sembalun bersamaan dengan pusaka – pusaka yag lainya .
Sejarah perkembangan pemeintahan

Hari demi hari trlewati sudah , jumlah penduduk sembalun semakin bertambah, pada gilirannya tibalah saatnya merekeka membuat, membenuk serta menyusun pemerintahan , pada mulanya susunan pemerintahanyang dibentuk sangat sederhana, pemerintahan yang sangat sederhana ini di pegang oleh :

  • 1. Titiq Islamin sebagai kiyai bertugas untuk melakukan pembinaan mental spiritual atau mengurus bidag keagamaan .
  • 2. Titiq Kertanegara berfungsi sebagai parabkel/pemekel denan tugas memipin pemerintahan adat.
  • 3. Titiq Ratani., sebagai pande bertugas untuk memberikan pengetahuan kepada penduduk untuk menyiapkan dan membuat alat kelengkapan rumah, pertanian dan keris.
  • 4. Titiq Bagia , sebagai pemangu adat atau pemimpin kerama desa bertugas untuk menegakkan awiq awiq dengan sangsi-sangsi pelanggara adat.

Sususnan pemerintahan dengan bentuk yang sederhana ini berlangsung cukup lama dalam rentang waktu ratusan tahun , dengan pertambahan penduduk yang cukup pesat serta di barengi dengan terjadinya hubungan komunikasi yang semakin terbuka dengan pihak luar sembalun , maka susunan pemerintahan ditata dan disempurnakan kembali , pada awalnya pemerintahan ini berpusat di Sembalun Bumbung di perkirakan berdiri sejak tahun 1855 bersamaan dengan mendekati berakhirnya kekuasaan pemerintahan Anak Agung atau 39 tahun menjelang kekuasaan colonial belanda di Lombok. Akan tetapi perlu di catat bahwa secara depacto penguasaan Anak Agung karang asem maupun penjajah belanda , tidak pernah menguasai desa Sembalun secara fisik. Adapun pembagian /wilayah kerja pembekel / kepala desa sembalun adalah sebagi berikut :

  • 1. Pada masa pemerintahan pembekel / kepala desa Pe Darmasih, yang berlangsung sejak tahun 1855 sampai dengan tahun 1858. Wilayah pemerinahan Desa Sembalun meliputi wilayah desa Sembalun Bumbung dan Sembalun lawang .
  • 2. Pada masa pemerintahan Pembekel / kepala Desa Pe Smenep,yang berlangsung sejak tahun 1858 sampai denagn 1888, wilayah pemerintahan Desa sembalun bertambah luas meliputi Semabalun Bumbung, sembalun Lawang, obel –obel, dan medas.
  • 3. Pada masa pemerintahan pembekel / kepala desa Pe Sairah, yang berkuasa sejak tahun 1888 sampai dengan 1915, ( pada akhir masa jabatanya , taun 1915 ) terjadinya pemekaran Desa Sembalun menjadi dua wilayah desa yaitu :

1. Wilayah pemeritahan Desa embalun Bumbung .
2. Wilayah pemerintahan Desa Sembalun Lawang yang meliputi Desa sajang.

Maka terhitung sejak saat pemerintahaan sembalun lawang terbentuk dan menjadi Desa yang berdiri sendiri , terpisah dari desa induknya dengan susunan pemerintahan kepala desa adalah sebagai berikut :
  • 1. Pe Lumirih – memerintah sejak tahun 1915 – 1934
  • 2. Pe Lumirih – memerintah sejak tahun 19434 – 1944
  • 3. Pe Darminih – Memerintah Sejak taun 1944 – 1945
  • 4. Pe Milamsah – memerintah sejak tahun 1945 – 1961
  • 5. Pe Nawirih – Memerintah sejak tahun 1961 – 1972
  • 6. H.Mustiadi Nh – memerintah sejak tahun 1972 – 1988
  • 7. Rusmini Nh – memerintah sejak tahun 1988 – 1997
  • 8. Surdian SH – memerintah sejak tahun 1997 – 2003
  • 9. Ust Abdurrahaman Sembahulun – memerintah sejak tahun 2005 – sekarang