Sekolah Adiwiyata, Sekolah Sehat untuk Generasi Berkah

Pra Pembinaan
Sekolah sehat adalah sekolah yang berhasil membantu siswa mewujudkan prestasi secara maksimal dengan mengedepankan aspek kesehatan (1). Pengertian ini, bagi penulis sangat baik, dan penulis tambahkan dengan upaya kesehatan dalam segala hal.
 

Juwiter mengartikan, sekolah sehat adalah sekolah yang berusaha mewujudkan pembinaan terhadap anak oleh guru-gurunya untuk anak memperoleh keberkahan ilmu dan guru memperoleh keberkahan rizki.

Sekolah sehat itu adalah sekolah yang mampu menampung semangat sehat alam dan jiwa, potensi, minat dan bakat siswa, lingkungan, serta memacu peran serta masyarakat sekitar.

Secara kasat mata, sekolah sehat bisa dilihat dari lingkungannya yang senantiasa bersih, hijau, indah dan rindang. Peserta didiknya diperjuangkan sehat dan bugar serta senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat, serta rutin menerapkan Trias UKS

Untuk mewujudkannya, maka pemerintah telah mengeluarkan panduan. Ada 10 indikator sekolah sehat, yaitu:

  1. Kepadatan ruang kelas minimal 1,75 m2/anak, selain untuk kenyamanan dan memberi ruang gerak yang cukup bagi anak, kondisi kelas yang tidak padat juga memudahkan prosedur evakuasi saat keadaan darurat.
  2. Tingkat kebisingan di lingkungan sekolah maksimal 45 desibel (setara dengan suara orang mengobrol dengan suara normal) karena kebisingan di atas 45 desibel akan mengganggu konsentrasi belajar.
  3. Memiliki lapangan atau aula untuk olahraga.
  4. Memiliki lingkungan sekolah yang bersih, rindang dan nyaman.
  5. Memiliki sumber air bersih yang memadai dan septic tank dengan jarak minimal 10 meter dari sumber air bersih.
  6. Ventilasi kelas yang memadai.
  7. Pencahayaan kelas yang memadai (harus cukup terang).
  8. Memiliki kantin sekolah yang memenuhi syarat kesehatan
  9. Memiliki toilet dan kamar mandi bersih dengan rasio 1:40 untuk siswa laki-laki dan 1:25 untuk siswa perempuan.
  10. Menerapkan kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah.(2)

Bagaimana dengan sekolah Adiwiyata?

Sekolah Adiwiyata. Jika membaca kemampuan SDM, sepertinya sulit untuk bisa terwujud. Makanya, penulis selalu mengatakan, menuju sekolah Adiwiyata dan Memacu Sekolah Adiwiyata. Sekolah Adiwiyata tidak cukup dengan 10 Indikator itu saja.

Pada dasarnya terlalu mudah untuk bisa diwujudkan. Hanya saja sejauh mana Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Unit Dinas pendidikan, para pengawas dan yang paling berperan adalah kepala sekolah bisa memenejemen SDM dan SDA untuk mengaplikasikannya.

Bukan rahasian umum lagi, kembali kepada keapatisan mereka soal sekolah Adiwiyata, Sekolah Sehat yang merupakan impian kita semua.

Bacaan lain.
Trias UKS
Apakah sekolah nanda sudah berusaha di sehatkan?
Sekolah sehat, jangan lemparkan ke Dinas Kesehatan

Asal Inspirasi (Kepustakaan)

  1. UKS SMKN 1 Sukabumi
  2. www.parenting.co.id
  3. www.juwiteredaksi.blogspot.sg