Suara Mataram dan Lombok Tengah soal Bacalon Gubernur NTB Terkuat


Simulasi DAMAI
JUWITOURS OPINI. Kita satu agama, satu bangsa, satu suku. Mataram, Lombok Tengah, Lombok Timur,Lombok Barat, Lombok Utara, Bima, Sumbawa, dan semua kota/kabupaten adalah satu provinsi. Sebentar lagi ada Pilkada Gubernur. Infonya sih Tahun 2018.

Catatan sebagai wong cilik, selalu ada pertikaian dalam pesta ini. Mengantisipasi sedini mungkin, agar tak terjadi, tulisan ini sedikit menyumbangkan pengalaman yang semoga mampu menyumbangkan semangat damai. Ini soal asal usul para calon yang secara kasat rasa nan mata memiliki kesensitifan soal asal calon Gubernur NTB 2018. 

Walau suara ini bukan berasal dari tokoh ternama, tapi jujur, saya lebih percaya dengan suara-suara seperti ini, mengingat suara yang digaungkan dengan sengaja, banyak mengandung kandungan mahluk bernama kepentingan.

Jika mau mengatakan ini survey, boleh, tapi survei ini jelas bukan tandingan survey lembaga legal. Tak pantas pula disebut survey atau boleh menyebutnya apa saja. Sebagai permakluman,  suara ini berasal dari beberapa sahabat dari Lombok Timur, tapi berdomisili di Mataram dan Lombok Tengah.

Mataram dan Lombok Tengah adalah sebuah kabupaten / kota yang terlihat melahirkan masing-masing nama bakal calon Gubernur NTB pada pilkada 2018 mendatang. Sebut saja sebagaimana yang disebut oleh asal keinginan untuk menulis yang terbaca ini, yaitu beberapa sahabat dari Lombok Tengah (Loteng) dan Mataram.

Nama yang disebutkan adalah Suhaili (Loteng) dan Ahyar Abduh, Mataram. Mereka sama-sama kuat. Mereka masing-masing punya nama. Kata yang di Lombok Tengah, yang terkuat adalah Suhaili, sedangkan kata yang di mataram yang terkuat adalah Ahyar Abduh.

Jadi Kesimpulannya apa?. Tanpa memihak kepada siapapun, damai yuk.


Lalu Bagaimana dengan Lombok Timur?

Lombok Timur selalu menjadi pertimbangan. Apa karena disini Ada Gunung Rinjaninya? Kok Gunung sih? Ini kan bahas Gubernur? Entahlah. Kemungkinan besarnya sih karena ada Ali BD-nya atau mungkin karena penduduknya yang terbanyak, atau entahlah.

Jadi ceritanya begini bung.  Pada suatu malam, kami reunian (Malam Minggu, 04/02/2017) dengan sahabat yang sama sekali tidak terlalu senang membahas soal Pilkada. Mereka mengaku sama-sama sering galau soal pilihan.

Diantara sahabat itu, ada yang bertugas di Mataram ada juga yang bertugas di Lombok Tengah. Tapi khusus untuk dasar tulisan ini terangkai, sekali lagi, kebetulan mereka sama-sama dari Lombok Timur.

Soal lokasi tugasnya dan jadi apa mereka, of the record. Karena sudah menjadi rahasia umum, terkait kesensitifan. Mereka ada yang takut dimutasi, ada pula yang takut di pecat, maklum diantara mereka ada yang masih menjadi tenaga kontrak. Jadi lumayan khawatir untuk mempublikasikannya.

Tapi, yang namanya suara keluar di depan sahabat yang sama-sama enggak doyan bahas politik, maka, terbaca, ada kejujuran yang penting menjadi inspirasi terkait kebebasan yang tidak menggangu persatuan dan kesatuan.

Kota Mataram “Ahyar Abduh” Terkuat?

Ahyar Abdul dikenal sebagai wali kota mataram. Ia juga dikenal sedang menjadi bakal calon. Mungkin karena dimana-mana ada yang membicarakan. Atau bisa saja factor balihonya juga yang tumben nyebrang sampai luar mataram dengan bahasa yang berbeda.

Makin yakin deh, bahwa Ayar Abduh bakal menjadi Cagub, karena teman saya dari Lombok Timur juga jujur bahwa di mataram yang sering di dengar terkait arah dukungannya adalah ke Ahyar Abduh. “Di Kantor itu, banyak suara yang menyebut Ahyar Abduh,kita agar minder yang dari Lotim,”katanya.

Ia juga menyimpulkan bahwa bacagub terkuat disana adalah Ahyar Abduh. Tapi sedikit membahas kesensitipan. Semoga menjadi pikiran bijak, semoga darimanapun bukan soal.

Oleh sebab itu, dari sekarang, yuk damai.

Lalu bagaimana secara keseluruhan atau NTB secara umum?. “Karena saya dari Lombok Timur, tetap Ali BD lah, wong Ali BD juga punya rumah di Kota Mataram,” katanya. Banyak lagi pembicaraan soal Ali BD, tapi opini ini enggak bahas masalah figure siapa dan bagaimana?

Lombok Tengah “Suhaili” Terkuat?


Suhaili dikenal sebagai Bupati Lombok Tengah. Nah, kalau teman yang bersuara ini kebetulan jadi ASN atau PNS. Sama seperti teman-teman diatas, walau ia dari Lombok Timur, ia bilang, di Lombok Tengah itu suara paling banyak mengarah ke Suhaili.


Lalu kemudian, teman yang satu ini agak cerdas, ia mengkaji beragam hal tentang Suhaili. Dari kedudukan suhaili sebagai Ketua DPD Golkar dan juga Ahyar Abduh yang menjadi bagian dari Golkar. Jadi soal partai dan gubernur, “mereka bisa terpecah,” katanya. Bagaimana soal Figur? Bukan bahasan.

Karena teman ini dari Lombok Timur, maka saya sedikit menyuarakan Bupati saya. Dan disinilah dia bilang sama seperti teman yang bekerja di Kota mataram. Persaudaraan Lombok Timur masih kuat. Ia juga bilang, saya dengar banyak kok tuan guru di Lombok Tengah yang dukung Pak Ali.

Harapan Terkuat


Membahas bakal calon gubernur terkuat memang tak akan selesai. Intinya tulisan ini adalah sebuah kabar, bahwa beginilah bayangan pembicaraan wong cilik dibeberapa tempat. Semoga menjadi pelajaran untuk yang berkepentingan.

Hingga kesimpulannya, harapan yang terkuat adalah yang biasa diucapkan dalam deklarasi kampanye damai yang harus dipahami oleh siapapun yaitu :
  1. Siap mengikuti proses pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang
  2. demokratis, damai dan berintegritas.
  3. Mewujudkan kedamaian daerah dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
  4. Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
  5. Tunduk dan patuh terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
  6. Siap terpilih dan tidak terpilih.
Nah, silaq. Napipun doa plungguh. Siapapun dukungan plungguh. Darimanapun plungguh. Silaq te pade-pade damai. Nggih…!!! Laguk Tyang wikan jujur gih, lamun tyang jak Ali BD pilihan tyang.