Perisaian Menuju Olahraga Nasional, Bisa Enggak???

JUWITOUR.COM. Perisaian adalah tradisi permainan asli masyarakat Lombok. Seni bela diri ini dilakukan dengan cara saling pukul menggunakan tongkat rotan sepanjang kurang lebih satu meter, dengan perisai dari kulit sebagai pelindungnya

Banyak yang mengatakan permainan ini sadis karena para pemain terlibat saling menyabetkan tongkat rotan dengan tanpa pelindung tubuh sama sekali, hanya perisai kulit satu-satunya sebagai pelindung mereka. Ini menjadi isyarat bahwa pemuda Lombok hebat-hebat.

Kelincahan dan ketangkasan menghindar dari pukulan lawan adalah hal yang sangat dibutuhkan dalam seni bela diri ini. Kepala bocor berdarah adalah hal biasa, begitu juga dengan bilur-bilur merah ditubuh sang jawara layaknya lukisan indah simbol keberanian.

Biasanya presean dibagi dalam tiga ronde. Setiap ronde berkisar sekitar 5 menitan. Kalah menang biasanya ditentukan oleh wasit. Pemain dianggap kalah kalau sudah menyatakan menyerah atau tongkat pemukul terjatuh atau terjadi pendarahan luka yang hebat .Aturan permainan ini lumayan ketat, hanya boleh saling pukul dari pusar ke atas sampai kepala.

Dalam permainan perisaian, menedang tidak dibolehkan. Yang unik di permainan perisaian adalah julukan para pemainnya yang lucu-lucu, ada yang berjuluk Tumenggung Ranggalawe, Galau Bersambung, Rumpun Tak terjawab, Peluru Nyasar dan sebagianya.

Yuk Perjuangkan Perisaian bisa terdaftar di KONI sehingga bisa menjadi olahraga Nasional. Tonton Aksi Peresean.