Sekolah Sehat (Rintisan) |
Sekolah sehat dalam tulisan ini juga membahas tentang sekolah sehat yang dipacu oleh kelompok studi dan ekstrakurikuler Jurnalisme Adiwiyata Bermitra (Juwiter). Tulisan tentang sekolah sehat ini, bisa dijadikan sebagai bahan makalah.
Apabila sahabat ingin membuat makalah tentang sekolah sehat. Tulisan tentang sekolah sehat ini semoga bisa sebagai refrensi membangun sekolah sehat, maka kami berdoa semoga impian sahabat untuk meujudkan sekolah sehat bisa terwujud.
I. Pendahuluan
A. Sekolah Sehat menurut al-Qur'an dan Hadits
Sekolah Sehat menurut al-Qur'an dan Hadits atau sekolah sehat menurut Islam, berdasarkan makna yang terkandung di dalamnya banyak menggunakan istilah-istilah yang berkaitan dengan kebersihan atau kesucian. “Sesungguhnya Allah itu baik dan mencintai kebaikan, Bersih (suci) dan mencintai kebersihan, Mulia dan mencintai kemuliaan, bagus dan mencintai kebagusan, bersihkanlah rumahmu….” (H.R.Tirmidzi dari Saad).Sementara itu, sekolah sehat menurut Juwiter atau Sekolah Sehat yang dipacu oleh peran serta masyarakat yang di gagas oleh Muhammad Hamzan als Emzet Juwitour dalam konsep Jurnalisme Adiwiyata Bermitra, maka sekolah sehat bisa diartikan sebagai sekolah yang menerapkan Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan
Lingkungan Sekolah Sehat atas dasar rasa syukur kepada Allah SWT untuk mengamalkan ajaran Islam. Juwiter juga memandang bahwa Sekolah adalah tempat anak-anak atau generasi bangsa menuntut Ilmu. Bahkan sekolah adalah tempat sebagian ummat manusia mencari rizki.
Jika dikaitkan dengan keberkahan maka untuk mendapatkan keberkahan ilmu dan rizki, maka semua harus memperhatikan kesehatan sekolah. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Dua nikmat yang sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan manusia yaitu kesehatan dan waktu luang.” (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Ibnu Abbas)
Cukup jelas bahwa Rasulullah SAW, sebelumnya mengingatkan bahwa nikmat sehat, memang jarang diperhatikan. Sehingga kita jarang berikhtiar untuk sehat dan dan memperhatikan kesehatan. Padahal Allah SWT Allah SWT berfirman dalam QS Ibrâhîm, 14: 7.
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrâhîm, 14: 7)
Membangun dan mengkampanyekan sekolah sehat, dalam Juwiter semoga diridhai oleh Allah SWT sebagai bentuk syukur terhadap nikmat Allah dengan cara memelihara kesehatan sekolah. Karena senantiasa menjaga kesehatan sesuai dengan sunnatullah bahwa Allah SWT dan Rusulullah Muhammad SAW sangat memberi perhatian yang serius terhadap kesehatan manusia. Nabi Muhammad s.a.w. bahkan menganggap keselamatan dan kesehatan sebagai nikmat Allah yang terbesar yang harus diterima dengan rasa syukur.
B. Pengertian Sekolah Sehat menurut WHO
WHO mengartikan sehat sebagai keadaan yang meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yang bebas dari penyakit dan kecacatan. Sekilas sebelum membahas sekolah sehat, WHO adalah singkatan dari World Health Organization.Organisasi WHO didirikan pada tanggal 7 April 1948 dan bermarkas di Jenewa, Swiss. tugasnya adalah melakukan koordinasi kegiatan dalam hal peningkatan kesehatan masyarakat di berbagai belahan dunia. Termasuk kesehatan sekolah atau sekolah sehat, karena dalam sekolah terdapat banyak anak-anak.
Jika dipadukan antara sehat menurut WHO dan sekolah sehat menurut Juwiter atau Sekolah Sehat yang dipacu oleh peran serta masyarakat yang di gagas oleh Muhammad Hamzan als Emzet Juwitour dalam konsep Jurnalisme Adiwiyata Bermitra, maka sekolah sehat bisa diartikan sebagai sebuah terapan sekolah yang menerapkan Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.
Pengertian diatas sangat erat kaitannya dengan Pedoman UKS dalam Trias Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Sehingga, apabila sekolah sehat ini diterapkan, maka outputnya adalah semua warga sekolah bisa mendapatkan pengertian sehat menurut WHO yaitu kesehatan fisik, mental dan sosial.
B. Sekolah Sehat menurut Undang-Undang
Sekolah Sehat menurut undang-undang bisa dibaca berdasarkan Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan. Sekolah Sehat menurut undang-undang ini sangat erat kaitanyya dengan Upaya kesehatan lingkungan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Lingkungan sehat tersebut antara lain mencakup lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum.
Dari berbagai sumber, Syarat lingkungan sehat diantaranya sebagai berikut :
Lingkungan sehat tersebut antara lain mencakup lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum.
Dari berbagai sumber, Syarat lingkungan sehat diantaranya sebagai berikut :
- Bebas dari unsur-unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan, antara lain: limbah cair; limbah padat;limbah gas.
- Bebas dari ampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pemerintah;
- Terhindar dari binatang pembawa penyakit
- Terhindar dari zat kimia yang berbahaya
- Jauh dari kebisingan yang melebihi ambang batas.
- Jauh dari radiasi sinar pengion dan non pengion, air yangtercemar;udara yang tercemar; dan makanan yang terkontaminasi
Jika hal ini dikaitkan dengan sekolah sehat maka sekolah sehat berati sekolah yang memiliki unsur-unsur yang baik (normal) secara lahiriah (jasmani) dan batiniah (rohani). Sekolah sehat pada prinsipnya terfokus pada usaha bagaimana membuat sekolah tersebut memiliki kondisi lingkungan belajar yang normal (tidak sakit) baik secara jasmani maupun rohani.
Hal ini ditandai dengan situasi sekolah yang bersih, indah, tertib, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dalam kerangka mencapai kesejah¬teraan lahir dan batin setiap warga sekolah.
Hal ini ditandai dengan situasi sekolah yang bersih, indah, tertib, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dalam kerangka mencapai kesejah¬teraan lahir dan batin setiap warga sekolah.
Dengan begitu, sekolah sehat memung¬kinkan setiap warganya dapat melakukan aktivitas yang bermanfaat, berdaya guna dan berhasil guna untuk sekolah tersebut dan lingkungan di luar sekolah.
II. Kerangka Inspirasi
A. Standar Sekolah Sehat
Sekolah ASLI (Aman, Nyaman, Sehat, Lestari) dalam Juwiter atau Sekolah Sehat yang dipacu oleh peran serta masyarakat yang di gagas oleh Muhammad Hamzan als Emzet Juwitour dalam konsep Jurnalisme Adiwiyata Bermitra merupakan perwujudan dari upaya bermitra yang dilandasi oleh bentuk syukur kepada Allah SWT untuk membangun keberkahan Ilmu dan Rizki.
Secara umum, berdasarkan indikator secara nasional, sekolah ASLI yang merupakan singkatan dari Aman, Nyaman, Sehat, Lestari terpaut dengan standar sekolah sehat yang dituangkat secara nasional terkait sekolah sehat yaitu :
Secara umum, berdasarkan indikator secara nasional, sekolah ASLI yang merupakan singkatan dari Aman, Nyaman, Sehat, Lestari terpaut dengan standar sekolah sehat yang dituangkat secara nasional terkait sekolah sehat yaitu :
- Memiliki lingkungan sekolah bersih, indah, tertib, rindang dan memiliki penghijauan yang memadai.
- Memiliki tempat pembuangan dan pengelolaan sampah yang memadai dan representatif.
- Memiliki air bersih yang memadai dan memenuhi syarat kesehatan.
- Memiliki kantin dan petugas kantin yang bersih dan rapi, serta menyediakan menubergizi seimbang.
- Memiliki saluran pembuangan air tertutup dan tidak menimbulkan bau tak menyenangkan.
- Memiliki ruang kelas yang memenuhi syarat kese¬hatan (ventilasi/AC dan pencahayaancukup).
- Memiliki ruang kelas yang representatif dengan rasio kepadatan jumlah siswa di dalam kelas adalah 1: 2 m2.
- Memiliki sarana dan prasarana pembelajaran meme¬nuhi standar kesehatan, kenyamanan dan keamanan.
- Memiliki ruang dan peralatan UKS yang ideal. (tersedia tempat tidur; timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart; kotak P3K berisi obat; lemariobat, buku rujukan, KMS, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket, tempat cuci tangan/wastafel, data angka kesakitan siswa; peralatan perawatan gigi, unit gigi; contoh-contoh model organ tubuh, rangka torso dan lain-lain).
- Memiliki toilet (WC) dengan ratio untuk siswi 1 : 25 dan siswa 1: 40.
- Memiliki taman/kebun sekolah yang dimanfaatkan dan diberi tabel (untuk sarana belajar) dan pengo¬lahan hasil kebun.
- Memiliki kurikulum pembelajaran yang baik bagi tumbuh kembang siswa.
- Memiliki kehidupan sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan.
- Memiliki pola hidup bersih, higienis dan sehat.
B. Ikhtiar Juwiter untuk Sekolah ASLI
1. Pengertian Sekolah Aman dalam Konsep Sekolah ASLI
Sekolah ASLI dalam hal ini Aman dan Nyaman adalah situasi dan kondisi dimana anak atau warga sekolah bebas dari bahaya dan rasa takut. Dengan demikian, sekolah Aman dan Nyaman adalah lembaga pendidikan yang warganya bebas dari tindakan pembunuhan karakter dan sebagainya.
Konsep Sekolah ASLI dalam dalam Juwiter atau Sekolah Sehat yang dipacu oleh peran serta masyarakat yang di gagas oleh Muhammad Hamzan als Emzet Juwitour dalam konsep Jurnalisme Adiwiyata Bermitra dituangkan dalam kalimat-kalimat sebagai berikut
Konsep Sekolah ASLI dalam dalam Juwiter atau Sekolah Sehat yang dipacu oleh peran serta masyarakat yang di gagas oleh Muhammad Hamzan als Emzet Juwitour dalam konsep Jurnalisme Adiwiyata Bermitra dituangkan dalam kalimat-kalimat sebagai berikut
- Beri Mereka Bimbingan Bukan Cemohan
- Berima Merekan Didikan Bukan Ledekan
- Beri Mereka Binaan Bukan Hinaan, dan beragam hal yang selama ini sering menjadi pengalaman bersama yang tidak sesuai dengan norma pendidikan.
Dari berbagai sumber, pada prinsipinya sekolah aman dapat dibedakan menjadi dua hal, yakni aman secara jasmani (fisik) dan rohani (mental). Prinsip-prinsip sekolah aman dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya :
- Warganya bebas rasa takut dari segala ancaman keamanan sekolah,
- Memiliki komitmen terhadap budaya aman,
- Suasana kondusif untuk belajar
- Hubungan antar warga sekolah positif,
- Sadar terhadap resiko bencana,
- Lingkungan fisik (gedung, halaman dan ruang, ruang kelas) dibangun dengan mempertimbangkan faktor keamanan warganya,
- Memiliki rencana yang matang dan mampu sebelum, saat, dan sesudah bencana dan
- Selalu siap untuk merespon pada saat darurat dan bencana terjadi, dan sebagainya.
C. Sekolah Nyaman
1. Pengertian Sekolah Nyaman dalam Konsep Sekolah ASLI
Sekolah Nyaman sangat erat kaitannya dengan sekolah ramah anak. Dimana anak bisa merasa sangat nyman dalam berbagai hal Ramah dapat dimaknai baik hati dan menarik budi pekertinya atau manis tutur kata dan sikapnya.
Terkait sekolah sehat atau lembaga pendidikan, maka Sekolah Nyaman atau sekolah ramah anak adalah sekolah yang menjunjung tinggi hak-hak anak sebagai pribadi yang harus didik dengan perasaan dan budi pekerti yang baik.
Prinsip dari sekolah nyaman atau adalah menjadikan kepentingan dan kebutuhan siswa sebagai pertimbangan utama dalam menetapkan setiap keputusan dan tindakan yang diambil oleh menjer sekolah (Kepala Sekolah) Guru-guru dan semua penyelenggara pendidikan.
Do'a Juwiter, Sekolah nyaman dalam konsep sekolah ASLI harus menghormati hak siswa ketika ingin mengembangkan bakat dan mintanya atau mengekspresikan pandangannya dalam segala hal khususnya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya, sehingga siswa merasa nyaman dan menyenangkan dalam proses belajar di sekolah.
Selain itu, sekolah nyaman harus menjamin kesempatan setiap siswa untuk menikmati haknya dalam pendidikan tanpa diskriminasi berdasarkan disabilitas, gender, suku bangsa, agama, jenis kecerdasan, dan latar belakang orang tua.
Sekolah Nyaman juga harus mempertimbangkan situasi dan kondisi sekolah sebagai berikut
- Sekolah yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup,
- Mampu menjamin; memenuhi; menghargai hak-hak dan perlindungan siswa dari kekerasan,diskriminasi, dan perlakuan tidak wajar lainnya,
- Serta menjamin keikutsertaan siswa dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan siswa dalam menempuh pendidikan.
D. Sekolah Sehat dan Lestari
1. Pengertian Sekolah Sehat dalam ASLI
Sekolah Sehat dalam kepanjangan sekolah ASLI sebagaimana pembahasan dari berbagai sumber adalah semua warga sekolah memiliki perasaan puas, lega, tidak kecewa ataupun susah atau galau bahasa gaul anak. Karena mereka semua dalam keadaan sehat lahir bhatin.Dengan demikian, sekolah sehat dapat diartikan sebagai sekolah yang mampu membuat semua warga sekolah senang, puas, lega akan situasi sekolah. Sekolah menyenangkan tidak hanya tertuju pada upaya bagaimana membuat peserta didik betah ke sekolah, namun juga menyenangkan bagi guru, tenaga kependidikan, bahkan orang tua peserta didik.
Sekolah Sehat dan Lestari juga bisa diartikan sebagai sekolah yang menyenangkan. Pada prinsipnya konsep sekolah menyenangkan merupakan perpaduan dari konsep sekolah sehat, amat, dan ramah anak.
Doa Juwiter, semoga prinsip-prinsip sekolah Aman, Nyaman, sehat, Lestari bisa terpenuhi, maka semoga sekolah tersebut menjadi menyenangkan bagi peserta didik, guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan warga sekitar sekolah.
Sekolah ASLI dalam hal ini sehat dan lestari bisa menjadi tempat terbaik bagi setiap warga sekolah untuk mengaktualisasikan bakat, minat, dan prestasi yang dimiliki anak atau bukan sebagai tempat titipan atau pengasingan karena orang tua sibuk bekerja atau memiliki aktivitas yang bisa menggangunya.
III. Pembahasan
A. Sekolah ASLI
1. Indikator Sekolah Aman dalam Konsep Sekolah ASLI
Secara umum, berdasarkan indikator secara nasional, sekolah ASLI yang merupakan singkatan dari Aman, Nyaman, Sehat, Lestari terpaut dengan standar sekolah sehat yang dituangkat secara nasional terkait sekolah sehat yaitu :
- Bebas dari intimidasi dan tindak kekerasan (bullying) baik yang berasal dari dalam lingkungan maupun luar lingkungan sekolah
- Bebas dari rasa sentimen yang bersifat suku, agama ras antar golongan (SARA).
- Bebas dari pengaruh narkotika, obat-obat terlarang dan zat-zat adaptif (narkoba),serta minum-minuman keras (miras).
- Bebas dari rokok dan asap rokok
- Bebas dari pornografi dan pornoaksi.
- Bebas dari pelecehan seksual baik dari dalam maupun dari luar sekolah.
- Bebas dari pemerasan baik yang berasal dari dalam lingkungan sekolah maupun luar sekolah.
- Bebas dari rasa khawatir kehilangan sesuatu benda atau barang yang dibawa ke sekolah.
- Bebas dari pengaruh pemikiran yang tidak sesuai ajaran agama, budaya, dan nilai-nilai kehidupan sosial baik yang berasal dari dalam lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah.
- Aman dari bencana alam (gempa bumi dan tsunami, letusan gunung api, angin topan,banjir dan longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan).Aman dari bencana non alam (wabah penyakit, mal praktik teknologi, kelaparan). Aman dari bencana sosial (kerusuhan sosial, konflik sosial).
- Aman dari praktik-praktik vandalisme (coret-coret yang tidak pada tempatselayaknya) dan kekerasan visual (terhindar dari penempelan gambar-gambar yang tidak edukatif di lingkungan sekolah.
- Memiliki sarana prasarana yang memadai yang menjamin rasa aman seluruh warga sekolah (seperti memiliki pagar dan pintu gerbang yang dapat dikunci, kaca jendela yang tidak mudah pecah, dll.).
- Memiliki aturan sekolah yang disepakati secara bersama-sama dan dapat ditegakkan dengan baik.
- Memiliki pendidikan pencegahan dan pengurangan resiko bencana.
- Memiliki petugas keamanan yang dapat melak¬sanakan tugas dengan baik.
- Memiliki hubungan yang baik dengan kepolisian, TNI, tokoh masyarakat, dan tokoh agama, lembaga lain yang mendukung program keamanan sekolah.
2. Indikator Sekolah Nyaman
Secara umum, berdasarkan indikator secara nasional, sekolah Nyaman dalam Konsep Sekolah ASLI yang merupakan singkatan dari Aman, Nyaman, Sehat, Lestari terpaut dengan standar sekolah sehat yang dituangkat secara nasional terkait sekolah sehat yaitu :
- Setiap siswa dapat menikmati haknya dalam pendi¬dikan tanpa diskriminasi berdasar¬kan disabilitas, gender, suku bangsa, jenis kecerdasan, agama dan latar belakang orang tua.
- Setiap siswa memiliki kebebasan mengekspresikan pandangan¬nya tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya.
- Memiliki kurikulum dan metode pembelajaran yang ramah bagi siswa (student centred teaching) dengan mengutamakan nilai-nilai kecintaan, kasih sayang, empatik, simpatik, keteladanan, tanggung jawab, dan rasa hormat pada siswa.
- Memiliki guru dan tenaga kependidikan yang mampu memfasilitasi bakat, minat, dan jenis kecerdasan siswa.
- Memiliki lingkungan dan infrastruktur sekolah yang aman, nyaman, bersahabat, sehat, dan bersih, hijau, dengan konstruksi bangunan yang memenuhi SNI.
- Memiliki program kerja sekolah yang mempertim¬bangkan aspek pertumbuhan kepribadian siswa.
- Memiliki program kerja keselamatan siswa sejak dari rumah ke sekolah dan/atau keselamatan di sekolah.
- Setiap warga sekolah memiliki kesadaran tinggi terhadap resiko bencana alam, bencana sosial, kekerasan (bullying) dan ancaman lainnya terhadap siswa.
- Melibatkan partisipasi siswa pada semua aspek kehi¬dupan sekolah dan kegiatan sekolah.
- Tersedianya organisasi kesiswaan yang berorintasi pada perkembangan dan karakter siswa.
- Terciptanya kerja sama yang harmonis antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
- Menjamin transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keterbukaan informasi, dan penegakkan aturan sekolah.
2. Indikator Sekolah Sehat dan Lestari
Secara umum, berdasarkan indikator secara nasional, sekolah Sehat dan lestari dalam Konsep Sekolah ASLI yang merupakan singkatan dari Aman, Nyaman, Sehat, Lestari terpaut dengan standar sekolah sehat yang dituangkan secara nasional terkait sekolah sehat yaitu :- Siswa menikmati belajar di sekolah
- Guru menikmati mendidik di sekolah
- Siswa tertantang dengan kegiatan kegiatan di sekolah
- Siswa mengembangkan kompetensi, tidak hanya mendapat nilai tinggi semata
- Siswa mempelajari ketrampilan dan tidak hanya fakta-fakta ketrampilan
- Nilai-nilai moral menjadi fokus dan diteladankan oleh setiap anggota komunitas sekolah
- Cukup atmosfer inklusif dimana semua siswa dihargai berdasar jati diri mereka dan apa yang mereka bisa
- Isu-isu penting bullying dan sebagai aspek sosial dan emosional lain dalam kehidupan sekolah di diskusikan secara terbuka dan positif
- Kemampuan untuk berfikir sendiri didorong dan dikembangkan bagi seluruh siswa
- Sekolah memiliki unsur kesenangan dan keriangan
- Aspek-aspek seperti ingin tahu, kekaguman, keberanian, kegigihan dan ketahanan didorong dan disambut secara aktif
- Guru terbuka terhadap ide-ide baru dan tertarik melakukan berbagai kegiatan bersama
- Sekolah mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan dan pembelajaran
- Sekolah mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia tehnologi pendidikan
- Harapan yang tinggi juga di sematkan kepada para guru dan pengelola sekolah, seperti juga disematkan kepada para siswa.
- Kepala Sekolah “terlihat” dan mudah diajak berinteraksi.
- Siswa disadarkan bahwa mengeluarkan yang terbaik dari diri sendiri tidak harus berarti menjadi lebih baik dari orang lain.
- Sekolah terbuka hal-hal diluar dugaan (yang positif).
- Siswa diajak berfikir tentang, berinteraksi dengan, dan berusaha berkontribusi pada kehidupan di luar lingkungan sekolah.
- Sekolah sadar bahwa pembelajaran adalah sesuatu yang bisa dilakukan siswa kapanpun, dimanapun dan hanya sebagian yang perlu dilakukan di dinding sekolah.
- Komunitas sekolah terbentang sampai keluar dinding sekolah (melibatkan masyarakat).
- Proses belajar mengajar di dalam sekolah memasukkan berbagai fariasi kemungkinan dan kesempatan pembelajaran.
- Siswa diberi kesempatan untuk bertanggung jawab terhadab sesuatu dan untuk mengambil keputusan yang berdampak penting.
- Hasil pembelajaran yang didapatkan cukup sebagai bekal siswa untuk melangkah kefase hidup berikutnya.
- Resepsionis, Guru, Petugas Kebersihan dan seluruh staf sekolah tersenyum terhadap orang tua dan pengunjung sekolah.
IV. Upaya dan Ikhtiar
Untuk mewujudkan sekolah Sehat, sekolah harus memiliki kemitraan yang kuat, ikhtiar yang berkesinambungan, dan dilandasi niat karena Allah SWT. Dalam Konsep Juwiter, perwujudan sekolah sehat dilaksanakan melalui berbagai program yang akan dibahas dalam catatan ini.
A. Perpustakaan Alam.
Perpustakaan Alam adalah salah satu program prioritas yang menjadi impian Kelompok Studi dan Ekstrakurikuler Jurnalisme Adiwiyata Bermitra (Juwiter). Perpustakaan Alam bagi Juwiter adalah perwujudan dari sekolah yang dirindukan benar-benar Aman, Nyaman, Sehat, Lestari (ASLI) untuk anak menerima Ilmu berkah serta untuk Guru menerima rizki berkah.
Perpustakaan Alam memiliki konsep “Kemana Mata Memandang Ada Bacaan Terpampang”. Kesimpulannya, perpustakaan alam adalah sekolah itu sendiri. Namun demikian, perpustakaan alam memiliki center atau pusat di sekolah tersebut yang merupakan perwujudan dari program TRIAS Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Di dalam perpustakaan alam minimal terdapat Taman Obat Keluarga (Toga), Berugak Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan Majalah Dinding (Mading) Informasi dan Promosi Kesehatan, Pendidikan dan Lingkungan Hidup (Mading Infpromkesdikling).
Pembahasan terkait baca terus blog Juwitour terkait Sekolah Sehat.
B. Trias UKS
Program UKS selama ini hanya dikenal sebatas nama UKS atau pengetahuan terkait Trias UKS masih sangat minim, sehingga dampaknya sekolah yang tergolong peduli terhadap kesehatan biasanya hanya sebatas menyediakan Ruang UKS, alat-alat kesehatan dan Kader Kesehatan Remaja (KRR) atau Dokter Kecil.
Selain itu, tidak bisa dipungkiri, ketersediaan penunjang UKS tersebut, hanya berperan aktif apabila menjelang lomba atau pembinaan khusus saja. Di posisi yang sama, adanya perbedaaan pemahaman terkait UKS masih sangat terlihat atau jika diasumsikan UKS masih dipandang sebagai tugas dan tanggung jawab tenaga kesehatan saja.
Diposisi yang sama, sekolah juga kadang bimbang bagaimana menjalankan teknis dan terapan UKS. Terbukti dengan tidak adanya jadwal sesuai Trias UKS atau indikator terkait. Melihat kondisi tersebut, maka penting melaksanakan upaya bersama atau upaya bermitra agar semua pihak saling rangkul dan saling memahami terkait teknis atau pola kerjasama dalam menerapkan program UKS.
Sebelum penerapan di lapangan, diantara teknis yang penting dilakukan adalah melaksanakan aksi sukarela, bertemu, menyatukan misi dan mengembangkan solusi terkait teknis kerjasama pelaksanaan UKS sebagai bagian dari tahapan swadaya dan sosialisasi pengembangan program sekolah model binaan Dinas Kesehatan Lombok Timur secara berkesinambungan.
Upaya tersebut terinspirasi atau terpacu dari dasar pemikiran Kelompok Studi dan Ekstrakurikuler (KSE) Jurnalisme Adiwiyata Bermitra (Juwiter) yang merupakan inovasi atau konsep baru dalam Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang kedepannya diharapkan mampu memacu penerapan TRIAS UKS.
Kegiatan ini juga bersipat swadaya sebagai upaya Pengembangan / Kaderisasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang peduli pendidikan, kesehatan dan lingkungan hidup yang dalam terapannnya memiliki prinsip anggaran bukan halangan, maksudnya sebuah kegiatan yang membangun tak mesti berdasarkan APBN, APBD dan sejenisnya, namun bisa juga melalui anggaran dari semangat kepedulian dengan pola donasi dan partisipasi sosial.
Selain itu, tidak bisa dipungkiri, ketersediaan penunjang UKS tersebut, hanya berperan aktif apabila menjelang lomba atau pembinaan khusus saja. Di posisi yang sama, adanya perbedaaan pemahaman terkait UKS masih sangat terlihat atau jika diasumsikan UKS masih dipandang sebagai tugas dan tanggung jawab tenaga kesehatan saja.
Diposisi yang sama, sekolah juga kadang bimbang bagaimana menjalankan teknis dan terapan UKS. Terbukti dengan tidak adanya jadwal sesuai Trias UKS atau indikator terkait. Melihat kondisi tersebut, maka penting melaksanakan upaya bersama atau upaya bermitra agar semua pihak saling rangkul dan saling memahami terkait teknis atau pola kerjasama dalam menerapkan program UKS.
Sebelum penerapan di lapangan, diantara teknis yang penting dilakukan adalah melaksanakan aksi sukarela, bertemu, menyatukan misi dan mengembangkan solusi terkait teknis kerjasama pelaksanaan UKS sebagai bagian dari tahapan swadaya dan sosialisasi pengembangan program sekolah model binaan Dinas Kesehatan Lombok Timur secara berkesinambungan.
Upaya tersebut terinspirasi atau terpacu dari dasar pemikiran Kelompok Studi dan Ekstrakurikuler (KSE) Jurnalisme Adiwiyata Bermitra (Juwiter) yang merupakan inovasi atau konsep baru dalam Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang kedepannya diharapkan mampu memacu penerapan TRIAS UKS.
Kegiatan ini juga bersipat swadaya sebagai upaya Pengembangan / Kaderisasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang peduli pendidikan, kesehatan dan lingkungan hidup yang dalam terapannnya memiliki prinsip anggaran bukan halangan, maksudnya sebuah kegiatan yang membangun tak mesti berdasarkan APBN, APBD dan sejenisnya, namun bisa juga melalui anggaran dari semangat kepedulian dengan pola donasi dan partisipasi sosial.
V. Penutup
“Sesungguhnya Allah itu baik dan mencintai kebaikan, Bersih (suci) dan mencintai kebersihan, Mulia dan mencintai kemuliaan, bagus dan mencintai kebagusan, bersihkanlah rumahmu….” (H.R.Tirmidzi dari Saad).
Catatan ini sangat terbatas. Ditebarkan untuk menjadi inspirasi terapan. Sekolah Sehat yang dipacu oleh peran serta masyarakat yang di gagas oleh Muhammad Hamzan als Emzet Juwitour konsep Jurnalisme Adiwiyata Bermitra, ini adalah sebagai panduan sederhana dalam menerapkan Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat atas dasar rasa syukur kepada Allah SWT untuk mengamalkan ajaran Islam.
Karena senantiasa menjaga kesehatan sesuai dengan sunnatullah bahwa Allah SWT dan Rusulullah Muhammad SAW sangat memberi perhatian yang serius terhadap kesehatan manusia. Nabi Muhammad s.a.w. bahkan menganggap keselamatan dan kesehatan sebagai nikmat Allah yang terbesar yang harus diterima dengan rasa syukur.
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrâhîm, 14: 7)
Semoga Bermanfaat.
Semoga Bermanfaat.