Paguyuban TK Negeri Pembina, Workshop Swadaya “Anggaran Bukan Halangan”

Kabid PLS, HLM.Nursalim
saat Outdoor di acara Paguyuban TKN Pembina/PAUD
Paguyuban itu sukses swadaya menampung aspirasi ratusan Pengelola & Guru PAUD yang bertahun-tahun ibarat mencari air di Padang Pasir.  Haus untuk meningkatkan pengetahuan, kompetensi, kualitas diri serta berbagai hal yang selama ini terkesan diapatiskan.

Gurunya  ramah tamah..,
Bermutu dan berkualitas..,
Mendidik dengan hati ikhlas..,
Taman Kanak-Kanak..,
PAUD berkualitas..; 

adalah penggalan lirik lagu yang juga membuat semangat semakin membaja, bersama motor penggerak dari Paguyuban TK Negeri Pembina Kabupaten Lombok Timur, Hj. Nurlaily, S.Pd
Acara ini ini bernama Workhsop Penyusunan Program Pembelajaran Kurikulum 2013. Dilaksanakan secara swadaya dari tanggal 24 sampai 25 Maret 2015. Walau swadaya kegiatannya bisa terbagi menjadi dua. Angkatan pertama dilaksanakan pada tanggal 8 sampai 9 Maret 2016 dengan jumlah peserta tidak kurang dari 165 orang.

Sedangkan angkatan kedua dilaksanakan pada tanggal 24-25 Maret 2016 dengan jumlah peserta yang lebih banyak lagi yaitu sejumlah 185 orang. Peserta terdiri dari Kepala dan Pendidik PAUD Formal Dan Non Formal se Kabupaten Lombok Timur yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas para pendidik PAUD.

Antusias tersebut tak terlepas dari apresiasi yang sangat tinggi dari Bapak Kepala Bidang PLS Dinas Dikpora Kab. Lombok Timur Bapak H. L. M. Nursalim, S.Pd. M. Si. Dalam sambutannya beliau mengungkapkan rasa bangga kepada seluruh peserta yang telah begitu semangat mengikuti kegiatan meskipun dilaksanakan secara swadaya.

Potret tersebut menurut Kabid PLS, menunjukkan betapa besar kepedulian dari para peserta yang merupakan kepala dan pendidik untuk meningkatkan mutu pendidikan di PAUD masing-masing.

“Seorang guru yang ideal sejatinya harus mau terus menerus belajar dan mengembangkan diri disetiap saat dan dimana pun juga. Sehingga ketika seorang guru memutuskan untuk berhenti atau tidak mau belajar serta mengembangkan diri, maka guru tersebut sudah berhenti menjai guru” demikian H. Nursalim (Nurmala)