Langkah Strategis Merebut Pasar

Ilustrasi
Sahabat Juwitour pasti adalah seorang pengusaha. Makanya, sedang mencari artikel tentang Strategi atau cara merebut pasar. Ya Kan?

Nah, "Jika Produk sobat hanya bertahan kurang dari 3 bulan di pasar, lalu hilang tak laku lagi, maka ANDA pun harus mengamalkan ilmu dalam artikel ini," tulis penulis dalam artikel soal langkah-langkah merebut pasar.

Yang paling utama sih sebenarnya buat dulu PIRTnya. Karena PIRT itukan legalitas yang bisa membuat kita bisa dipercaya sama pelanggan. Karena kalau menciptakan produk barang atau jasa itu saja mudah. Membuatnya dicintai konsumen dan laris dalam waktu yang lama, itu yang sulit bro..

Tidak hanya butuh bahan baku yang bagus, kreatifitas yang tak habis, namun diperlukan banyak hal untuk itu. "Makin banyak elemen dalam sebuah produk yang memiliki fungsi yang tidak subtansial, akan makin mengurangi value produk tersebut," tulis penulis Artikel dalam kampung wirausaha.

Banyak contohnya, maka tambahkan fitur yang benar-benar subtansial, bukan asal berbeda. Kalau kamu bilang produk mobilku ini berbeda karena ada cantolan saputangannya, maka so what gitu lho?

Lihatlah misalnya produk gadget atau handphone lokal yang dijejali beragam fitur baru. Seakan komplit, tapi justru malah berlebihan dan menurunkan valuenya. Misalnya ada HP dengan 4 SIM Card dalam satu handset.  Atau bonus 1000 SMS/hari. Hanya sebagian kecil dari pelanggan saja yang bisa memanfaatkan fitur itu. Sebagian kecil, kalau tak mau dibilang sangat-sangat kecil.

Sungguh produk-produk seperti ini akan menjadi kawan setan karena kemubazirannya. Tidak akan menjadi trend setter, tidak juga best seller. “Mubaaziruun ikhwanussayatin” = Mubazir itu sungguh kawannya setan. Hehehehe…

Sederhanakanlah sistem penjualan, sederhanakan desain, sederhanakan ide. Sederhana tidak berlawanan dengan inovasi. Justru membuat hal rumit jadi sederhana itu yang mahal harganya.

Tidak hanya membuat produk hebat, tapi juallah juga dengan cara yang hebat. Kecenderungan orang-orang yang kreatif adalah mampu mambuat produk yang sangat kreatif dan hebat, tapi jarang yang bisa menjualnya juga dengan cara yang super hebat atau kreatif seperti proses penciptaan produknya. Seperti kebanyakan dari kita juga yang mampu mempelajari ilmu-ilmu hebat tapi tak bisa menyampaikannya dengan sederhana dan hebat sehingga menjadi menyenangkan buat orang lain yang ingin belajar pada kita.

Saat mengatakan ‘menjual’, yang banyak terbayang di benak adalah orang jualan di pasar, teriak-teriak, kasih diskon, kasih hadiah, tawar menawar. Padahal yang dimaksudkan adalah bagaimana menjual itu denga hati (HEART) bukan dengan hard. Tundukkan dulu hati konsumen dengan pendekatan emosional, dengan menawarkan value, dan dengan memenangkan kepentingan konsumen. Bukan mengedepankan fitur, tapi kedepankanlah solusi dari permasalahan konsumen.

Menjual dengan hati, ya harus ‘hati-hati’. Buatlah bagaimana konsumen merasa sangat beruntung bertransaksi dengan kita bukan sebaliknya merasa rugi karena telah membeli barang obral yang tidak berguna buatnya. Jika konsumen menang, dalam artian dia mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari uang yang dikeluarkannya, maka marketing kita akan bertambah tanpa dibayar, karena dia akan merekomendasikan kita pada teman-temannya tanpa diminta.

"If you Believe in Your Ideas, Money will Follow. But if you Pursue Money, you should Fail! – Tibor Kalman," sambungnya.

Uang dan keuntungan itu hanyalah akibat. Sekali lagi, jangan mengejar uang. Engkau akan capek jiwa raga. Lakukanlah hal-hal hebat, rancanglah produk dan sistem yang hebat, maka uang akan mengejar-ngejar kita. Telah saya buktikan sendiri! Proven!

Dan, inilah kuncinya: ACTION! Bertindaklah! Responlah sebaik mungkin. Dan serahkan hasilnya pada DOA anda!

"AYO TAKE ACTION SEKARANG JUGA!" tutut Artikel yang disadur dari berbagai sumber terutama Kampungwirausaha.com. Semoga bermanfaat ya.